Apa dan Mengapa Pundi Perempuan?
![]() |
Aku bersama Yulita dan Mia, tim dari Komnas Perempuan! |
Halo every body!
Ceritanya kamis malam kemarin (25/9), aku berada di tengah-tengah
pertunjukan resital piano sang Maestro musik klasik, Ananda Sukarlan dalam
tajuk Ananda untuk Perempuan Indonesia. Resital ini dihelat di Terrace Garden
Hotel Four Seasons, Jakarta. Para hadirin yang datang disuguhkan permainan
piano yang luar biasa dari sang maestro yang lama tinggal di Eropa ini. Resital
ini menampilkan cuplikan-cuplikan dari Opera Clara yang akan dipentaskan
desember nanti. Opera Clara diadopsi dari cerpen yang juga berjudul Clara karya
Seno Gumilar Ajidarma. Cerpen Clara bercerita tentang Clara, seorang gadis
Tionghoa yang diperkosa di jalan tol di Mei 1998. Cerpen Clara merupakan salah
satu kisah yang paling memilukan tentang perkosaan gadis-gadis Tionghoa 16
tahun lalu.
Resital Piano Ananda untuk Perempuan Indonesia merupakan salah
satu kampanye Pundi Perempuan, yang digagas oleh Komnas Perempuan dan Indonesia
untuk Kemanusiaan (Ika), bekerja sama dengan Four Seasons Hotel, Yayasan Musik
Sastra Indonesia, Berita Satu Group dan pihak-pihak lain.
![]() |
Suasana Resital Piano Ananda Untuk Perempuan Indonesia |
Pundi Perempuan sendiri merupakan kampanye untuk menggalang dana
publik untuk rumah aman bagi perempuan korban kekerasan. Pundi Perempuan menjadi
sangat penting mengingat Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan mencatat sepanjang
2013 ada lebih dari 270.000 kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan ¾ kasusnya
dilakukan oleh orang-orang terdekat. Rumah menjadi tempat yang tidak lagi aman.
Angka tersebut juga tidak menggambarkan keseluruhan kasus Kekerasan terhadap
Perempuan yang terjadi. Angka itu hanya angka yang melaporkan saja. Laporan
Internasional menyebut hanya 1 dari 8 perempuan korban kekerasan yang melapor.
Ada banyak perempuan korban kekerasan yang memilih diam, dan menerima nasibnya
begitu saja. Banyak faktor yang ikut mempengaruhi hal tersebut, utamanya rasa
malu karena merasa diri sebagai aib.
Kembali ke Pundi Perempuan. Fakta bahwa ¾ kasus kekerasan terhadap
perempuan dilakukan oleh orang-orang terdekat tentu membuat kita tercengang.
Lalu pernahkah kita bertanya-tanya, ke mana seorang perempuan korban kekerasan
harus pergi bila rumahnya sendiri tak lagi aman?
Aku berharap tidak ada yang menjawab ke rumah ibadah, karena
faktanya juga ada banyak kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di
rumah-rumah ibadah dan dilakukan oleh pemuka-pemuka agama! Idealnya negara
menjamin ketersediaan rumah aman (shelter-tempat tinggal sementara) bagi
perempuan korban kekerasan selama ia menjalani proses advokasi kasusnya.
Sampai saat ini, Negara tidak (atau belum) menyediakan rumah aman
bagi perempuan korban kekerasan. Rumah aman biasanya disediakan oleh
lembaga-lembaga pengadalayanan (Women Crisis Centre – selanjutnya ditulis WCC).
Kehadiran WCC ke tengah-tengah masyarakat menjadi sangat relevan dan
dibutuhkan. Sayangnya, banyak WCC yang akhirnya gulung tikar karena persoalaan
pendanaan. Nah, Pundi Perempuan hadir untuk menjawab tantangan itu, untuk
menjaga agar WCC tetap bertahan.
![]() |
Nike Nadia, salah satu narasumber di Rabu Perempuan |
Resital Piano beberapa hari lalu merupakan salah satu cara untuk
menggalang dana publik. Selain itu, ada juga kegiatan Rabu Perempuan. Rabu
Perempuan merupakan diskusi rutin yang diadakan oleh Komnas Perempuan dan
Indonesia untuk Kemanusiaan setiap hari rabu dua minggu sekali di Kedai
Tjikini. Setiap penjualan makanan dan minuman di hari rabu tersebut,
sebagiannya akan masuk ke Pundi Perempuan.
Pundi Perempuan dikelola oleh Indonesia untuk Kemanusiaan, secara
Komnas Perempuan adalah lembaga negara, jadi tidak boleh mengelola dana publik.
Sudah banyak yang dilakukan untuk Pundi Perempuan, termasuk dua kegiatan di
atas, tapi masih sedikit WCC yang bisa disokong oleh Pundi Perempuan.
Kita semua juga bisa bantu kampanye Pundi Perempuan, cara yang
paling mudah adalah dengan ikut mendonasikan sedikit pendapatan kita, atau
paling tidak ikut menyebarluaskan kampanye ini. Bila ingin ikut berdonasi, bisa
ke rekening di bawah ini:
- Bank Niaga Cabang Jatinegara – Jakarta TimurNo. Rek: 025-01-00098-00-3A/n. Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan
- Bank BCA Cab. MatramanNo. Rek. 3423059008A/n. Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan
- Bank Mandiri Cab. Salemba RayaNo. Rek. 1230005290004A/n. Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan
Untuk info lebih lanjut, bisa hubungi Komnas Perempuan atau
Indonesia untuk Kemanusiaan. Semua
sumbangan diterima, termasuk sumbangan ide bagaimana mengembangkan Pundi
Perempuan.
Aku berharap makin banyak yang tahu, makin banyak yang perduli
sehingga makin banyak yang mau berdonasi untuk Pundi Perempuan!
Komentar
Posting Komentar