Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Propaganda dalam Kasus Mary Jane

Gambar
Yuniyanti Chuzaifah saat memaparkan temuan Komnas Perempuan terkait Mary Jane, sumber: Majalah Kartini Topik apa yang akhir-akhir ini begitu sering dibicarakan? Tentu sudah pasti adalah Mary Jane! Jika kamu tidak tau siapa Mary Jane, sila googling dulu, baru lanjut baca tulisan ini. Mary Jane adalah seorang buruh migran asal Filipina, korban perdagangan manusia yang divonis mati oleh Mahkamah Agung Indonesia karena membawa Heroin 2,6 kg. Kasus ini menjadi topik yang begitu sering dibicarakan setelah grasinya ditolak oleh Presiden Jokowi. Pasalnya, adalah temuan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) yang menemukan fakta bahwa Mary Jane, adalah korban perdagangan manusia, dan bukan bagian dari sindikat mafia narkoba! Tulisan ini tidak akan membahas soal temuan Komnas Perempuan tersebut secara rinci, sila baca sendiri temuan ini di sini. Tulisan ini akan membahas maraknya propaganda yang muncul dalam pemberitaan kasus Mary Jane di media sosial

Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi: Batalkan Hukuman Mati Mary Jane

Gambar
Batalkan Hukuman Mati Mary Jane   Dear Pak Jokowi yang lagi sibuk Konfrensi Asia-Afrika, Perkenalkan saya Elwi Gito, satu dari sedikit yang sampai detik ini masih percaya Bapak Jokowi adalah seorang yang humanis, yang sering mendengarkan suara orang-orang jelata lewat metode yang bapak perkenalkan, yaitu blusukan. Bapak adalah harapan, karena hanya Bapak yang berani memotong seluruh birokrasi dan membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh warga negara dalam menyampaikan aspirasinya. Oleh karena itu, saya memberanikan diri menulis surat ini, karena saya yakin betul Bapak Jokowi akan membacanya. Saya mengirim surat terbuka ini terkait eksekusi mati Mary Jane, buruh migran asal Filipina yang tertangkap di Yogyakarta karena membawa heroin 2,6 kg yang ia bahkan tidak tahu bagaimana heroin itu bisa ada di tas kopernya. Saya mohon kepada Bapak untuk membatalkan hukuman mati bagi Mary Jane, atau setidaknya menunda hukuman itu sampai proses peninjauan kembalinya (PK ke-2) dipu

Nasib Jurnalis Perempuan di Indonesia

Gambar
Diskusi Posisi Perempuan dalam Industri Media 21 April 2015, bertepatan dengan Hari Kartini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengadakan sebuah diskusi dengan tema, Posisi Pekerja Perempuan di Industri Media. Ada 5 perempuan yang didaulat sebagai pembicara, yaitu Enny Nuraheni (mantan kepala Editor Foto Reuters Indonesia), Lasti Kurnia (fotografer Kompas), Luviana (AJI Jakarta, Jurnalis KBR 68H, mantan Jurnalis Metro Tv, yang dipecat karena ingin mendirikan serikat pekerja), Masruchah (Komisioner Komnas Perempuan) dan Listyowati (Cedaw Working Group Indonesia). Diskusi diadakan di gedung baru Institut Francais Indonesia (IFI) di Jalan M.H. Thamrin no 20, sebelahan sama kedutaan besar Prancis untuk Indonesia.   Aku mendapat kesempatan untuk bisa hadir di diskusi yang luar biasa ini. Di dalam diskusi ini, aku juga bertemu beberapa kawan yang menaruh perhatian di isu perempuan dan media massa. Diskusi dimulai pukul 4 sore, dengan pembukaan dari Ketua AJI Jakarta yang b

Reuni, Mantan, dan Filsafat

Gambar
Suasana Reuni Akbar Methodist Binjai, Foto oleh: Hendrik Emon Awal bulan lalu, aku menghadiri Reuni Akbar Methodist Binjai 2015. Sekolahku baru kali ini mengadakan reuni. Tidak tanggung-tanggung, langsung 34 angkatan diundang. 34 angkatan itu mulai dari bapakku sampai adikku, tidak terbayang betapa ramainya reuni ini! Aku begitu antusias menanti reuni ini. Tiket pesawat yang mahal tidak jadi soal asal bisa mengenang memori lagi. 14 tahun lamanya aku sekolah di Perguruan Kristen Methodist Binjai, mulai dari TK sampai lulus SLTA.   Aku bersyukur karena disekolahkan di sana. Aku bersyukur karena aku diajar oleh guru-guru yang progresif walau ada juga beberapa yang sotoy. Aku pertama kali belajar di organisasi juga di sekolah ini. Di bangku SLTP, aku didaulat menjadi Ketua OSIS SLTP Methodist Binjai, begitu juga saat SLTA, aku kembali di daulat menjadi ketua OSIS SLTA Methodist Binjai. Reuni Methodist Binjai diadakan di lapangan sekolah, tanggal 5 April 2015, bertepatan de