Nono Sampono Mulai Gerilya Jaring Suara Mahasiswa


Nono Sampono (keempat dari kanan)
Walau pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta masih menyisakan satu tahun lagi, bakal calon gubernur, Nono Sampono, mulai gerilya menjaring suara khususnya mahasiswa. Hal ini terlihat ketika Nono Sampono menjadi pembicara kuliah umum di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (3/11).

Saat itu, Nono Sampono memberikan kuliah umum bertema “Pengembangan Potensi Maritim Guna Optimalisasi Pembangunan Nasional Menghadapi Komunikasi Global”. Namun, Nono Sampono mengelak dianggap sedang berkampanye.

"Ini bukan tempatnya untuk berkampanye. Ada saatnya untuk berkampanye. Ada hak kalian untuk memilih sosok pemimpin yang membawa Jakarta menjadi lebih baik. Paling tidak masa lalu ada Ali Sadikin yang tua, sekarang ada Ali Sadikin yang muda," ujarnya dengan nada bergurau

Walau Nono Sampono menolak dianggap berkampanye, beliau juga tidak semerta-merta menolak memberikan bocoran tentang visinya membawa Jakarta saat salah satu mahasiswa bertanya mengenai hal tersebut.

“Jakarta bukan hanya Ancol ke darat, tetapi juga kepulauan seribu yang sering terlupakan. Tentunya jika saya dipercaya, saya akan bangun Jakarta mulai dari kepulauan seribu.” Ujarnya.  

Dijelakan pula bahwa kampus merupakan titik awal gerakan perubahan intelektual. Kampus dinilai merupakan tempat pencetak calon-calon pemimpin negeri ini ke depan. Untuk itu, Nono Sampono mengajak mahasiswa agar turut serta menjadi bagian dalam perubahan untuk Jakarta. (Elwi)

Komentar

  1. ini secara halus kampanyenya :P kalau yg saya alami bukan calon anggota 'sesuatu' tapi barang dagangan , hahahaha :P

    dikampus sering banget diwajibin kuliah umum, dengan iming2 nilai tinggi suatu mata kuliah pas datang eng ing eng malah jualan barang a.k.a promosi -_-,

    BalasHapus
  2. ini baru ciamik!'kampanye' terselubung tapi punya bobot. *coba tangsel gitu yak,hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eddie Lembong, Penggagas Penyerbukan Silang Budaya Meninggal Dunia

Sejarah Pedasnya Cabai di Indonesia

Begini Rasanya Bekerja di Komnas Perempuan