Imlek itu Bukan Masalah Agama, tapi Etnis..
Beberapa hari lalu, salah satu teman facebookers saya sampai menulis kekecewaannya terhadap PLN karena masih seringnya pemadaman listrik walau perayaan Imlek hanya tinggal beberapa hari lagi. Dia kira-kira menulis seperti ini, "Mengapa ketika umat Buddha hendak merayakan Imlek terjadi pemadaman listrik. . ."
Melihat tulisan itu, hati saya sempat tergelitik. Ada kata Buddha dan Imlek, seolah-olah kata-kata ini berafiliasi satu sama lain. Tulisan itu menyiratkan masih banyak salah presepsi bahwa hanya umat Buddha yang merayakan Imlek. Buddha lahir jauh sebelum Imlek itu dirayakan.
Imlek tahun ini adalah Imlek yang ke 2561 artinya, sudah dirayakan kira-kira 551 tahun sebelum masehi. Sang Buddha lahir 623 sebelum Masehi. Imlek bermula dari perayaan para petani di China. Sang Buddha lahir di Taman Lumbini (Nepal). Artinya sangat sederhana, tidak ada korelasi antara Imlek dengan agama Buddha.
Banyak orang beranggapan bahwa hanya umat Buddha lah yang merayakan Imlek. Mungkin ini karena mayoritas umat Tiong Hua beragama Buddha. Anggapan ini salah. Banyak juga orang Tiong Hua yang beragama selain Buddha. Banyak teman saya yang bukan beragama Buddha tapi turut juga merayakan hari Imlek.
Semoga tulisan ini dapat meluruskan anggapan yang selama ini beredar di masyarakat.
Akhir kata, Tradisi Imlek itu bukan masalah agama, tapi etnis.
Akhir kata, Tradisi Imlek itu bukan masalah agama, tapi etnis.
omentar 1 : "Mengapa ketika umat Buddha hendak merayakan Imlek terjadi pemadaman listrik. . ." sepertinya teman kamu mempunyai persepsi yang benar. Menurut aku, memang Imlek itu dirayakan oleh umat beragama Buddha, dimana mereka sehari sebelum Imlek hanya umat beragama Buddha dan Kong Hu cu saja yang pergi ke kuil, sedangkan agama lain tidak. Dalam arti Imlek adalaha hari event besar oleh kedua agama tersebut. Berbeda dengan agama yang lain, karena eventnnya berbeda...
BalasHapuskalau menurut aku, agama lain bisa mengikuti perayaan imlek itu karena budaya. Contohnya gini, aku punya teman yang beragama lain tapi ibunya beragama Buddha. maka, otomatis temen aku ini juga ikut perayaan yang dirayakan sama ibunya ... tapi, ini just pendapat aku saja... :)