"Memberi Pilihan Negatif", Salah Satu Teknik Persuasi Paling Ampuh

Persuasi, atau cara membujuk orang lain agar melakukan apa yang kita inginkan merupakan suatu teknik yang sangat penting di zaman ini. Ada banyak teknik persuasi dan salah satunya adalah teknik “Memberikan Pilihan Negatif”. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel di bawah ini. Artikel ini saya ambil dari buku Mantra karya Deddy Corbuzier.

**********


Ada seorang pria mapan yang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang istri yang cantik. Mereka telah dikaruniai seorang anak perempuan yang telah berusia 14 tahun bernama Mala. Pria itu adalah seorang perokok berat dan istrinya setiap hari mengeluhkan hal itu. Dokter telah mengatakan bahaya merokok bagi kesehatannya. Namun, sang ayah hanya diam dan terus merokok. Ia tampak tak peduli dengan kesehatannya. Pilihan demi pilihan dilontarkan sang istri kepada suaminya. Bahkan, sang istri sempat berkata hendak meninggalkannya bila ia tetap merokok. Rupanya kali ini ancaman itu berhasil. Sang suami berhenti merokok di depan istrinya. Namun, ia menjadi perokok superaktif di belakangnya sampai suatu saat sang istri merasa lelah memperingatkan, lalu membiarkan.
Bagaimanapun, suatu malam, ketika pria itu sedang menonton televisi dan terbatuk-batuk sambil menghisap rokok, anaknya yang masih berumur 14 tahun itu keluar dari kamarnya. Si anak menangis keras, merebut rokok ayahnya, dan berkata, “Papa, tolong berhenti membunuh diri papa sendiri! Mala ingin Papa ada di sana ketika Mala sudah besar dan hendak menikah. Mala ingin Papa ada untuk anak-anak Mala nanti. Mala tidak mau kehilangan Papa begitu cepat.”
Sejak saat itu, pria tersebut berhenti merokok.


**********


Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini? Mengapa perkataan dokter tentang kesehatannya dan istri yang mengancam akan meninggalkannya tidak berhasil mengubah pria dalam contoh di atas? Namun ternyata, si Mala kecil dapat mengubahnya? Itu karena Mala memberikan pilihan yang tidak mengancam subjek dan tidak mendesak. Mala justru memberikan pilihan yang pahit kepada dirinya sendiri, yaitu kesedihan dan rasa tidak ingin kehilangan ayahnya. Ucapan Mala membuat sang Ayah memerhatikan pilihan negatif yang ia berikan kepada masa depan orang yang ia cintai, yaitu Mala sendiri. Renungkan dan coba pikirkan bagaimana hal ini dapat mengubah banyak aspek di dalam kehidupan kita.


Berangkat dari artikel di atas, saya mencoba mengaplikasikan teknik itu dalam tugas teori komunikasi tentang retorika. Dalam video di atas, saya mencoba mengajak para perokok untuk bersikap dewasa, tidak mementingkan diri sendiri. Masih banyak orang di sekitar kita yang mencintai kita. Apakah kita tega melihat orang yang mencintai kita sedih melihat kematian kita karena rokok ?

Semoga saja video ini bermanfaat
“Jauhkan rokok dari Anda, sebelum rokok menjauhkan Anda dari orang yang Anda sayangi, Tuhan memberkati”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eddie Lembong, Penggagas Penyerbukan Silang Budaya Meninggal Dunia

Sejarah Pedasnya Cabai di Indonesia

Begini Rasanya Bekerja di Komnas Perempuan