Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

#Digital4Humanity: Mengkomunikasikan Isu Kemanusiaan Melalui Media Sosial

Gambar
Foto bersama dulu bersama para suhu media sosial Dok ICRC Indonesia Pagi ini aku tidak berangkat ke kantor seperti biasa, melainkan ke The 101 Jakarta Sedayu Darmawangsa. Ceritanya aku akan menghadiri undangan social media officer gathering yang diadakan oleh International Committee of the Red Cross (ICRC) Indonesia Gathering ini mengambil tema #Digital4Humanity: Communicating humanitarian issues to targeted audience , dengan narasumber Nukman Lutfie , suhu media sosial, Ainun Chomsun dari Akademi Berbagi, Rafael Klavert dan Vania Santoso dari Unicef Indonesia, serta Fitri Adi Anugrah, Deputy Communications ICRC Indonesia .  Senang sekali rasanya mendapat undangan untuk menghadiri pertemuan ini. Selain mendapat banyak insight baru dari para narasumber, aku juga punya ruang untuk berbagi dengan sesama social media officer tentang pengalaman mengkomunikasikan isu kemanusiaan melalui media sosial ke audiens.  Ada yang bilang bahwa ilmu tidak akan berguna bila ti

Narasi Jugun Ianfu dalam Pameran Kitab Visual Ianfu

Gambar
Salah satu karya dalam Pameran Kitab Visual IANFU 14 Agustus diperingati sebagai  hari internasional untuk jugun ianfu. Peringatan ini diadakan di seluruh dunia untuk mengenang para korban perbudakan seksual tentara Jepang selama perang dunia II. Penetapan 14 Agustus sebagai hari jugun ianfu internasional merupakan hasil kesepakatan Asian Solidarity Conference yang ke-11 di Taiwan tahun 2012.  Di Indonesia, untuk mengenang jugun ianfu, Komite Ianfu Indonesia dan Cemara 6 Galeri & Museum mengagas pameran kitab visual IANFU. Pameran ini menampilan 12 karya perempuan perupa lintas generasi dan lintas disiplin, diantaranya terdapat karya instalasi, lukisan, ilustrasi dan mixmedia. Walau dieksekusi secara individual, semua gagasan visual dibicarakan dalam konteks resonansi yang memberi tenaga ekspresi sebagai karya bersama. Pameran kitab visual IANFU dibuka 9 Agustus dan akan berlangsung sampai 23 Agustus 2016, di Cemara 6 Galeri & Museum, Jalan Hos Cokroaminoto, No 9-

Perempuan Penghayat Kepercayaan Belum Merdeka Sepenuhnya

Gambar
Teten Masduki memberikan tanggapan atas laporan Komnas Perempuan Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemerdekaan yang ke-71. Umbul-umbul dan ornamen merah-putih sudah tampak di gedung-gedung lembaga pemerintahan. Pesan Indonesia Kerja Nyata terus didengungkan pihak Istana ke seluruh penjuru nusantara. Pesan ini sangat kuat menggambarkan komitmen Negara untuk hadir dan benar-benar bekerja untuk segenap rakyat Indonesia. Namun, apakah kemerdekaan itu sudah sepenuhnya dirasakan? Walaupun sudah hampir 71 tahun Indonesia merdeka, masih banyak kelompok masyarakat yang belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan untuk menikmati hak-hak konstitusionalnya. Hal ini tergambarkan dalam laporan pemantauan Komnas Perempuan terhadap kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat. Laporan pemantauan Komnas Perempuan diluncurkan di Mahkamah Konstitusi, Rabu, 3 Agustus 2016. Peluncuran ini ditujukan terutama kepada