Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Ong Pik Hwa, Sang Kartini dan Superwoman Indonesia

Gambar
Ong Pik Hwa (kedua dari kanan) dan keluarga Sebentar lagi kita akan memperingati hari Kartini, sebagai simbol perjuangan kaum perempuan melawan budaya yang tidak adil gender. Namun, di postingan ini aku tidak akan menulis tentang sosok Kartini, karena tentunya sudah banyak yang menulisnya. Di postingan kali ini, aku akan menulis tentang sosok Ong Pik Hwa yang dijuluki "superwoman" oleh Myra Sidharta.  Siapa Ong Pik Hwa dan mengapa ia dijuluki "superwoman" ? Mari kita berkenalan! Oh ya, sebelum berkenalan, aku mau bilang bahwa hampir sebagian besar dari tulisan ini dikutip dari buku Biografi Delapan Penulis Peranakan: Dari Penjaja Tekstil sampai Superwoman karya Myra Sidharta. Ong Pik Hwa lahir pada 1906, tahun kuda api. Menurut perhitungan Tionghoa, perempuan yang lahir di tahun kuda api mempunyai sifat mandiri dan berani menghadapi segala tantangan. Ayahnya bernama Ong Ban Djoen, seorang pengusaha kayu yang sangat terkenal di Ungaran. Ong Ban Djoen ba

Bersatu di Bawah Panji-Panji Rendang

Gambar
Proses memasak masakan Minang, dari gulai nangka hingga rendang di RM Uni Ajo, Jakarta Mari tebak, apa yang bisa membuat Indonesia-Malaysia-Singapura-Brunei bersatu? Bila tebakan kamu adalah rendang, ya kamu benar! Sana ambil sepedanya!  Penyebabnya apa lagi kalau bukan komentar dari John Torode , salah satu juri MasterChef Inggris yang mengkritik nasi lemak dan rendang ayam milik kontestan asal malaysia, Zaleha Kadir Olpin, dengan menyebutnya "tidak crispy ". Zaleha pun terpaksa mengakhiri perjalanannya dalam kontes ini.  Komentar dari John tersebut pun langsung menuai kecaman. Salah satunya dari politikus Malaysia, PM Najib Razak yang mencuit, "Mana ada orang makan rendang ayam 'crispy'? #MalaysianFood Tak hanya publik Malaysia yang dibuat marah, tetapi juga publik Indonesia yang tersinggung dengan komentar rendang crispy . Walau pernah terlibat saling klaim rendang sebagai masakan nasional, Indonesia-Malaysia dalam kasus komentar rendang cri