Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Perempuan Lajang, Urban Women, dan KDRT

Gambar
Love Doesn't Hurt, seminar tentang KDRT yang diinisiasi oleh Urban Women Rabu, 28 Januari 2015, Komnas Perempuan memenuhi undangan dari Urban Women untuk menjadi salah satu pemateri dalam seminar yang membahas isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Urban Women adalah organisasi nirlaba berbasis komunitas perempuan-perempuan urban yang fokus pada penguatan dan sisterhood untuk membantu para anggotanya meraih potensi maksimalnya. Organisasi ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Dari websitenya, Visi Urban Women adalah untuk "Menjadi fondasi yang membantu para perempuan lajang keluar dari ikatan pribadinya dan bertumbuh kuat, produktif dan berbuah melalui kasih Tuhan"   Suasana diskusi di Hongkong Cafe Aku begitu tertarik dengan Urban Women. Pertama karena frasa perempuan lajang yang dipakai dalam visinya. Perempuan lajang adalah fenomena yang menarik untuk dibahas lebih lanjut. Perempuan lajang merupakan salah satu kelompok rentan diskriminasi dan

17 Tahun Sudah dan Mereka Masih Disangkal

Gambar
Nisan Korban Tragedi Mei di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur Usia ke-17 dalam banyak tradisi diperingati sebagai titik awal kedewasaan yang biasanya direkatkan dengan berbagai atribusi kebebasan dan kemandirian. Di usia ini, seseorang dianggap sudah menjadi manusia yang berkesadaran penuh dan mampu bertanggung jawab. Di usia ini pulalah, Kartu Tanda Penduduk (KTP) diterbitkan sebagai tanda ia telah menjadi subjek. Maka, tak heran bila ulang tahun ke-17 dirayakan dengan penuh suka cita melebihi ulang tahun di rentang usia lainnya. Orang-orang menamainya sweet seventeen . Masih membahas usia yang ke-17. Kebebasan dan kemandirian adalah dua hal yang paling dekat dengan orang-orang di usia ini. Mereka yang telah sampai di usia ini, menolak untuk dikategorikan lagi sebagai anak kecil. Mereka menuntut kebebasan. Mereka ingin bebas menyuarakan pendapatnya. Mereka ingin bebas dalam tiap langkahnya. Mereka ingin bebas dari kebungkaman. Di sisi lain, kemandirian menjadi corak yang